oleh : Khairya Alfiani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telah kita ketahui bahwa setiap individu itu unik yaitu tidak ada dua
individu yang sama Persis baik dari sifat, karakter, maupun lainnya.
Tiap masing- masing individu berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya. Begitu halnya siswa, antara siswa satu dengan yang lain pasti
berbeda. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis kepribadian
dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini terlihat pada cara dan
hasil belajar siswa itu sendiri.
Perbedaan individu tersebut perlu adanya penanganan dari guru sebagai
pembimbing dalam rangka upaya pembelajaran. Dlam pendidikan sekarang
ini system pendidikan yang di gunakan sendiri bersifat klasikal yaitu
melakukan pembelajaran di kelas dengan hanya melihat siswanya saja
sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan begitu juga
dengan pengetahuannya yang hamper sama tidak berbeda satu sama lain yang
kurang memeperhatikan masalah perbedaan dari masing-masing individu.
Pembelajaran yang bersifat klasikal yang mengabaikan perbedaan
individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Antara lain penggunaan
metode atau straegi belajar mengajar yang bervariasi sehingga perbedaan
perbedaan kemampuan siswa dapat di atasi. Selain itu penggunaan media
akan membantu mengatasi perbedaan siswa dalam cara belajar. Usaha lain
untuk memperbaiki pembelajaran klasikal adalah dengan memberikan
tambahan pelajaran atau pengayaan pelajaran bagi siswa yang pandai, dan
memberikan bimbingan belajar bagi anak yang kurang. Disamping in dalam
memberikan tugas hendaknya disesuikan dengan minat dan kemampuan siswa
sehingga bagi siswa yang pandai, sedang, maupun kurang akan merasakan
berhasil didalam belajar.
Oleh karena itu sebagai seorang guru hendaknya mampu memahami
karakteristik maupun sifat-sifat dari masing-masing individu atau
siswanya. Dengan cara maupun metode yang di sebutkan sebelumnya dan
mengaplikasikannya langsung dalam dunua pendidikan, sehingga mengetahui
perbedaan peserta didiknya dan bagaimana cara untuk mengatasinya dengan
cara-cara yang mudah di tangkap atau di pahami peserta didik. Melalui
pembahasan ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan tentang
perbedaan individu dan aplikasinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan individu?
2. Apa yang dimaksud dengan perbedaan individu?
3. Apa yang menjadi sumber perbedaan individu?
4. Apa saja bidang-bidang perbedaan individu?
5. Aplikasi apa saja yang dapat diterapkan dari perbedaan individu?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami pengertian dari individu.
2. Mengetahui apa yang dimaksud dengan perbedaan individu.
3. Mengetahui apa saja yang menjadi sumber perbedaan individu.
4. Mengetahui apa saja bidang-bidang individu.
5. Mengetahui aplikasi perbedaan individu dalam pendidikan.
D. MANFAAT PENULISAN
Dengan di susunnya makalah psikologi pendidikan mengenai materi
perbedaan individu serta aplikasinya dalam dunia pendidikan , diharapkan
dapat bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang
materi ini. Materi ini di harapkan dapat memberikaniilmu pengetahuan
tentang perbedaan individu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
Manusia atau individu adalah Makhluk yang dapat di pandang dari berbagai
sudut pandang. Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi
objek filsafat, baik objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia
maupun obyek material yang memepersoalkan manusia sebagai apa adanya
manusia dengan berbagai kondisinya. Sebagaimana dikenal adanya manusia
sebagai makhluk yang berfikir atau homo sapiens, makhluk yang berbuat
atau homo faber, makhluk yang dapat dididik atau homo educandum dan
seterusnya.
Dalam kamus Echols dan Shadaly (1975), Individu adalah kata benda dari
individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Bedasarkan
pengertian di atas dapat di bentuk suatu lingkungan untuk anak yang
dapat yang dapat merangsang perkembanganpotensi-potensi yang di
milikinya dan akan membawa perubahan-perubahan apa saja yang di inginkan
dalam kebiasaan dan sikap-sikapnya. Dalam pertumbuhan dan perkembangan
manusia, manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan pada awal kehidupannya.
Bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan jasmaninya, ia belum peduli
dengan apa yang terjadi di luar dirinya sendiri. Ia sudah senang jika
kebutuhan fisiknya sudah terpenuhi. Dalam perkembngan yang selanjutnya
ia akan mulai mengenal lingkungannya, memebutuhkan alat komunikasi
(bahasa), membutuhkan teman, keamanan dan yang lainnya. Semakin besar
anak tersebut maka akan semakin banyak kebutuhan non fisiknya atau
psikologis yang di butuhkan dirinya.
B. Pengertian Perbedaan Individu
Bermacam-macam aspek perkembangan individu, ada dua fakta yang di kenal
dan menonjol, yaitu: dari dua garis keluarga, yaitu garis keturunan ayah
dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi
kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oleh
macam-macam faktor lingkungan di sekitarnya yang merangsangpertumbuhan
dan perkembangannya.
1. Semua manusia mempunyai unsur- unsur kesamaan di dalam pola perkembangannya.
2. Di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan
manusia secara biologis dan sosial, tiap-tiap individu mempunyai
kecenderungan berbeda.
Perbedaan – perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan bukan kualitatif. Sejauh mana individu berbeda akan
mewujudkan kualitas perbedaan mereka atau kombinasi-kombinasi dari
berbagai unsur perbedaan tersebut. Setiap orang, apakah ia seorang anak
atau sudah dewasa, dan apakah ia berada di dalam suatu kelompok atau
seorang diri, ia di sebut individu. Individu menunjukan kedudukan
seseorang sebagai orang perorangan maupun perseorangan, berkaitan dengan
perbedaan individual perseorangan. Ciri serta sifat atau karakteristik
antara orang satu dengan yang lain berbeda-beda tidaklah sama. Perbedaan
tersebut di sebut perbedaan individu da perbedaan individual.
Menurut Lindgren (1980) makna “perbedaan” dan “perbedaan individual”
menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik
dan psikilogis. Perbedaan Individual menurut Chaplin (1995:244) adalah
“sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa
membedakan satu individu dengan individu lainnya”. Gerry (1963) dalam
buku perkembangan peserta didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono
mengategorikan perbedaan individual seperti berikut:
1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat kita peroleh bahwa perbedaan
individual adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi”
yang menjelaskan perbedaan psikologis maupun fisik antara orang-orang
serta berbagai persamaannya.
C. Sumber Perbedaan Individu
Sumber perbedaan individu dipengaruhi oleh dua faktor. Faktor-faktor
tersebut adalah faktor bawaan dan faktor lingkungan. Untuk lebih
jelasnya kami akan membahas satu per satu.
1. Faktor Bawaan
Faktor bawaan merupakan faktor-faktor biologis yang diturunkan melalui
pewarisan genetic oleh orangtua. Pewarisan genetik ini dimulai saat
terjadinya pembuahan. Menurut Zimbardo dan Gerig (1999) penyatuab antara
sebuah sperma dab sebuah sel telur hanya menghasilkan satu diantara
milyaran kemungkinan kombinasi gen. Salah satu kromosom yaitu kromosom
sex merupakan pembawa kode gen untuk perkembangan karakteristik fisik
laki-laki atau perempuan. Kkode untuk kita mendapatkan kromosom X dari
ibu, dan salah satu dari kromosom X atau Y dari ayah. Kombinasi XX
merupakan kode untuk perkembangan fisik perempuan, dan kombinasi XY
merupakan kode untuk perkembangan fisik laki-laki.
Meskipun rata-rata kita memiliki 50 persen gen yanbg sama dengan saudara
kita, kumpulan gen kita tetap khas kecuali kita adalah kembar identik.
Perbedaan gen ini merupakan satu alasab mengapa kita berbeda dengan
orang lain, baik secara fisik, psikologis, maupun perilaku, bahkan
dengan saudara kita sendiri. Selebihnya adalah dipengaruhi oleh
lingkungan, karena kita pernah berada di lingkungan yang sama persis.
(Zimbardo & Gerig, 1999).
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan adalah faktor yang mengakibatkan perbedaan individu
yang berasal dari luar diri individu. Faktor lingkungan berasal dari
beberapa macam yaitu status sosial ekonomi orang tua, pola asuh orang
tua, budaya, dan urutan kelahiran.
1. Status sosial ekonomi orang tua
Meliputi tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan
penghasilan orang tua. Tingkat orang tua berbeda satu dengan lainnya.
Meskipun tidak mutlak tingkat pendidikan ini dapat mempengaruhi sikap
orang tua terhadap pendidikan anak serta tingkat aspirasinya terhadap
pendidikan anak. Demikian juga dengan pekerjaan dan penghasilan orang
tua yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan membawa implikasi pada
berbedanya aspirasi orang tua terhadap pendidikan anak, aspirasi anak
terhadap pendidikannya, fasilitas yang diberikan pada anak dan mungkin
waktu disediakan untuk mendidik anak-anaknya. Demikian juga perbedaan
status ekonomi dapat membawa implikasi salah satunya pada perbedaan pola
gizi yang diterapkan dalam keluarga.
2. Pola asuh orangtua
Merupakan pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan
anak-anak. Pola asuh yang diterapkan tiap keluarga berbeda dengan
keluarga lainnya. Terdapat tiga pola asuh dalam pengasuhan anak yaitu
otoriter, permisif, dan autoritatif. Pola asuh otoriter adalah bentuk
pola asuh yang menekankan pada pengawasan orangtua kepada anak untuk
mendapatkan ketaatan atau keputuhan. Orangtua bersikap tegas, suka
menghukum, dan cenderung mengekang anak. Pola asuh permisif adalah pola
asuh dimana orangtua memberi kebebasan sebanyak mungkin kepada anak
untuk mengatur dirinya, dan anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab
dan tidak banyak dikontrol oleh orangtua. Sedangkan pola asuh
autoritatif adalah pola asuh dimana orangtua memberikan hak dan
kewajiban yang sama dalam arti saling melengkapi, anak dilatih untuk
bertanggung jawab, dan menentukan perilakunya sendiri agar dapat
berdisiplin.
3. Budaya
Merupakan pikiran, akal budi, hasil karya manusia, atau dapat juga
didefinisikan sebagai adat istiadat. Adanya nilai-nilai dalam masyarkat
memberitahu pada anggotanya tentang apa yang baik dan atau penting dalam
masyarakatnya. Nilai-nilai tersebut terjabarkan dalam suatu
norma-norma. Norma masing-masing masyarakat berbeda, maka perilaku yang
muncul dari anggota masing-masing masyarakat berbeda satu dengan
lainnya.
4. Urutan kelahiran
Walaupun masih menjadi kontroversi akan tetapi karakteristik kepribadian
seseorang dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak yang lahir sulung
atau anak pertama cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif
dibandingkan dengan adik-adiknya. Anak tengah sering menjadi mediator
dan pecinta damai. Anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya
menarik. Anak tunggal atau si anak semata wayang biasanya sering merasa
terbebani dengan harapan yang tinggi dari orangtua mereka terhadap diri
mereka sendiri. Mereka lebih percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi
yang tinggi. Karakteristik yang berbeda-beda pada individu dipengaruhi
oleh perilaku orangtuanya berdasarkan urutan kelahiran.
D. Bidang-bidang perbedaan
Telah kita ketahui bahwa perbedaan–perbedaan antara satu dengan yang
lainnya dan juga kesamaan-kesamaan diantara mereka merupakan cirri-ciri
dari semua pelajaran pada suatu tingkatan belajar. Sebab-sebab dan
pengaruh perbedaan individu ini dan sejauh mana tingkat tujuan
pendidikan, isi dan tekhnik-tekhnik pendidikan di tetapkan, hendaknya di
sesuaikan dengan perbedaan-perbedaan tersebut. Antara lain perbedaan
tersebut seperti:
1. Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang
hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Yang berarti ia
menguasai segala segala sesuatu yang di ketahui, dalam arti dirinya
terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara
sistematik untuk menjadi miliknya.
2. Perbedaan Kecakapan Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangatpenting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda.
Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan
pemikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna,
logis, dan sistematik. Kemampuan berbahasa sangat di pengaruhi oleh
faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik( organ
bicara).
3. Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf
pusat untuk melakukan kegiatan.
4. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat
memperlancar atau memperhambat prestasinya, terlepas dari potensi untuk
menguasai bahan.
5. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan
tersebut akan berkebang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, maka
lingkungan tidak memberikan kesempatan untuk berkembang., dalam arti
ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6. Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi,
sosio-cultural, amat penting artinyabagi perkembangan anak. Akibatnya
anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat persiapan
yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
7. Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering dipertukarkan dan dianggap sama.
Jenis kelamin merujuk kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan
perempuan, sementara gender merupakan aspek psikososial dari laki-laki
dan perempuan berupa perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang
dibangun secara sosial budaya. Perbedaan gender termasuk dalam hal
peran, tingkah laku, kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang
menjelaskan arti menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam
kebudayaan yang ada.
8. Perbedaan Kepribadian
Kepribadian adalah pola perilaku dan cara berpikir yang khas yang
menetukan penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan (Atkinson, dkk,
1996). Kepribadian sesesorang dapat kita tinjau melalui dua model yaitu
model big five dan model brigg-myers.
a. Model Big Five
Merupakan model yang diajukan oleh Lewis Goldberg (1993). Yang terdiri dari model kepribadian lima dimensi.
1. Extroversion
Orang tipe ini menikmati keberadaannya bersama orang lain, penuh energi, serta mengalami emosi positiv.
2. Agreeableness
Merupakan individu yang penuh perhatian, bersahabat, dermawan, suka
menolong, dan mau menyesuaikan keinginannya dengan orang lain.
3. Conscientiousness
Individu ini selalu menghindari kesalahan dan mencapai kesuksesan
tingkat tinggi melalui perencanaan yang penuh tujuan dan gigih. Mereka
terlihat cerdas dan dapat dipercaya. Akan tetapi individu ini juga
terlihat kaku dan membosankan.
4. Neoriticism atau sebaliknya stabilitas emosional
Orang yang neoriticsm-nya tinggi memiliki reaksi emosi negativ.
Sedangkan orang yang memiliki neoriticsm rendah cenderung tidak mudah
terganggu, kurang reaktif secara emosi, tenang, serta bebas dari emosi
negative yang menetap.
5. Opennes to experience
Individu ini cenderung terbuka secara intelektual selalu ingin tau,
memiliki apresiasi terhadap seni, serta sensitive terhadap kecantikan.
b. Model Brigg-Myers
Dikemukakan oleh Isabel Brigg Myers dan Katharine C. Model ini meliputi empat dimensi yaitu:
1. Extraversion (E) versus Introversion (I)
Orang yang introvert menemukan tenaga didalam ide, konsep, dan
abstraksi. Mereka selalu ingin memahami dunia dan merupakan pemikir
reflektif serta konsentrator. Sementara orang yang extrovert, menemukan
energy pada orang dan benda benda. Mereka memilih berinteraksi dengan
orang lain dan berorientasi pada tindakan.
2. Sensing (S) versus Intuition (N)
Orang sensing berorientasi pada detail, menginginkan fakta, dan
mempercayainya. Orang-orang yang intuitif mencari pola dan hubungan
diantara fakta fakta yang diperoleh.
3. Thingking (T) versus Feeling (F)
Individu yang thingking menghargai kebebasan, mereka membuat keputusan
dengan mempertimbangkan kriteria objektiv dan logika dari situasi.
Individu yang feeling menghargai harmoni, mereka memusatkan pada
nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan kemanusiaan pada saat membuat
keputusan atau penilaian.
4. Judging (J) dan Perceptive (P)
Orang orang judging cenderung tegas, penuh rencana, dan mengatur diri.
Mereka fokus untuk menyelesaikan tugas hanya ingin mengetahui esensi,
dan bertindak cepat. Orang orang perceptive selalu ingin tahu, dapat
menyesuaikan diri, dan spontan.
9. Perbedaan Gaya Belajar
Gaya belajar adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru
dan mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi
atau ketrampilan baru (Sarasin, 1999). Menurut Horne (2005) terdapat
beberapa model atau pendektan gaya belajar:
a. Modalitas belajar
b. Belajar dengan otak kiri otak kanan
c. Belajar sosial
d. Lingkungan belajar
e. Emosi belajar
f. Belajar kongkrit dan abstrak
g. Belajar global dan analitik
h. Multiple intelligence
E. APLIKASI PERBEDAAN INDIVIDU DALAM PENDIDIKAN
1. Menggunakan pendekatan pembelajaran fleksibel disertai penggunaan multimedia dan multimetode
2. Memahami pilihan gaya belajar siswa kemudian menyediakan lingkungan belajar yang mendukung gaya belajar mereka.
3. Memberikan pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan
cara belajar siswa, menggunakan metode mangajar, insentif, alat, dan
situasi yang direncanakan sesuai dengan pilihan siswa
4. Gunakan kombinasi cooperative learning, pembelajaran individual, dan
pembelajaran kelompok, atau antara aktifitas-aktifitas belajar yang
berpusat pada guru dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
5. Berikan waktu yang cukup untuk memproses dan memahami informasi.
6. Gunakan alat-alat multi sensory untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari
berbagai sudut pandang. Individu adalah kata benda dari individual yang
berarti orang, perseorangan, dan oknum. Perbedaan individual secara umum
adalah hal-hal yang berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang
menjelaskan perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai
persamaannya. Sumber perbedaan individu disebabkan faktor bawaan dan
faktor lingkungan. Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu
yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kecakapan berbahasa, perbedaan
kecakapan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan
kesiapan belajar, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan
kepribadian, dan perbedaan gaya belajar. Perbedaan individu dapat
diaplikasikan dalam beberapa cara yaitu menggunakan pendekatan
pembelajaran fleksibel, memahami pilihan gaya belajar siswa, memberikan
pengalaman-pengalaman belajar yang menggabungkan pilihan cara belajar
siswa, gunakan kombinasi cooperative learning, berikan waktu yang cukup
untuk memproses dan memahami informasi, dan gunakan alat-alat multi
sensory untuk memproses, mempraktekkan dan memperoleh informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Kholidah, Nur Enik. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UPY.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Minggu, 13 Januari 2013
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN PERBEDAAN INDIVIDU DAN APLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar