Oleh : Khairya Alfiani
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa
tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa
bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian
meninggal.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih
berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya
cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai
pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari
mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan
pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk
segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal
perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan
selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku sesudah
dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
2. Apa saja tahapan perkembangan janin dalam kandungan?
3. Apa saja pengaruh masa prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan?
4. Bagaimana implikasi perkembangan masa prenatal pada pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan janin dalam kandungan.
3. Menjelaskan bahaya-bahaya yang harus diperhatikan selama masa prenatal.
4. Menjelaskan implikasi perkembangan prenatal pada bidang pendidikan.
D. Manfaat
1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa prenatal.
2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi dari hasil perkembangan masa prenatal.
3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat menghadapi perkembangan masa prenatal.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Masa Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran
seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan
kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia
yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani,
2011).
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik
fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini
merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan,
banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya tetapi jelas
bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau
bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani
Endriani, 2011).
B. Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan
Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan
biologis. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin
mulai berinteraksi terhadap rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap
rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau secara biologis
kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni
bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki
(spermatozoa: tunggal, spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah
bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam organ reproduksi wanita
(gonad). Sel telur diproduksi dalam gonad wanita (ovarium) dan sel
spermatozoa diprodiksi dalam gonad pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty,
2008).
. Proses terjadinya pembuahan dalam dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Pembuahan sel telur
Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah ditentukan secara
alamiah. Sekali dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak
dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan ini memerlukan waktu 3
sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut tidak terjadi
pembuahan, maka lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan
bertemu dengan spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka
terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel benih melepaskan
23 bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Kromosom ayah
dan kromosom ibu lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi
anak. Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa
faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya disebut gene (Rita Eka
Izzaty, 2008)
Periode prenatal berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu
yang dihitung mulai dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir.
Hurlock (1993) mengatakan bahwa orang awam menghitung kehamilan selama 9
bulan kalender. Bertentangan dengan itu, para ilmuwan menggunakan bulan
yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok ukur. Ini bertepatan dengan
periode siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty, 2008)
Urutan perkembangan dalam periode prenatal telah pasti dan tidak dapat
diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin dan
alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada
usia pranatal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan
merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan yang teratur ini dapat
dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus selalu dapat memutar kepalanya
lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya (Rita Eka
Izzaty, 2008)
Monks, dkk (1998) membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal
(waktu 3 minggu pertama), (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu
berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu 8 sampai saat dilahirkan).
Adapun masing-masing periode dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Periode Germinal
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang
berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan
meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan
melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar seminggu setelah
pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel. Pemisah sel telah
dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk.
Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode
germinal. Trophoblast ialah lapisan luar sel yang berkembang selama
periode germinal. Sel-sel ini kemudian menyediakan gizi dan dukungan
bagi embrio. Implantation adalah melekatnya zigot ke dinding kandungan,
berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan.
2. Periode Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal yang
terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode
embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel
terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika zigot mendekati dinding
rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut disebut
embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian
dalam sel ( endoderm) yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan
pernapasan, (b) lapisan luar yang terdiri dari lapisan paling luar sel (
ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm). Ectoderm akan berkembang
menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata)
dan bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan
berkembang menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan
kotoran badan, dan sistem reproduksi.
Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio
matang dan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini
meliputi ari-ari, tali pusar, dan amnion, dan lebih jelaskan dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang
terdiri dari sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya
pembuluh darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
b. Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan
yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang
menghubungkan bayi dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil
seperti udara, air, garam, makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida
serta kotoran pencernaan dari darah embrio berpindah dari ibu kepada
bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang besar tidak dapat
berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah merah dan
zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat
berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme
yang mengatur pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks
dan masih belum seluruhnya dipahami.
c. Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang
didalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya
ari-ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan
dari tubuh ibu. Pada kira-kira usia 16 minggu ginjal janin mulai
memproduksi air kencing yang merupakan sumber utama cairan amniotis
hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan dari
paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan amniotis
meningkat sepuluh kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu
kehamilan, dan dikeluarkan dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh
janin, dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang
menutup ari-ari. Cairan amniotis penting dalam menyediakan lingkungan
yang suhu dan kelembapannya terkendali, serta untuk melindungi janin
dari guncangan.
Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu
ketiga, saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang
belakang terbentuk. Pada usia kira-kira 21 hari, mata mulai kelihatan,
dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai berpisah. Selama minggu
keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat kelamin
(urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat bilik
jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu
kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah, pada saat
ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang
usus berkembang dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia 8 minggu,
janin yang sedang berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons dan
panjangnya satu inci. Proses pembentukan organ yang berlangsung selama
dua bulan pertama perkembangan prenatal disebut organogenesis.
3. Periode Fetal
Periode fetal merupakan periode perkembangan pranatal yang dimulai
dari dua bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung sampai 7
bulan. Tiga bulan setelah pembuahan, panjang janin kira-kira 3 inci dan
beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin aktif menggerakan tangan dan
kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan kepalanya.
Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan, demikian
pula lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat
diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Pada akhir bulan
keempat, janin telah tumbuh hingga 5,5 inci panjangnya dan beratnya 4
ons. Pada saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada tubuh
bagian bawah. Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-gerakan lengan dan
kaki dapat dirasakan untuk pertama kalinya oleh ibunya. Menurut
psikologi Islam, janin yang telah berumur 4 bulan ditiupkan ruh oleh
Allah SWT. Serta ditentukanlah semua yang berkaitan dengankehidupannya.
Pada akhir bulan kelima, panjang janin kira-kira 10-12 inci dan beratnya
0,5 pon-1 pon. Struktur kulit sudah terbentuk misalnya kuku jari kaki
dan kuku jari tangan. Janin semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan
akan suatu posisi tertentu di dalam kandungan. Pada akhir bulan keenam,
panjang janin kira-kira 14 inci dan beratnya naik 0,5 pon-1 pon lagi.
Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk, suatu lapisan rambut halus
menutup kepala. Refleks menggengam muncul, dan pernafasan yang belum
beraturan terjadi. Pada akhir bulan ketujuh, panjang janin 14-17 inci
dan naik beberapa pon lagi hingga beratnya 2,5-3 pon. Selama bulan
kedelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang dan naik lebih
berat lagi kira-kira 4 pon. Ketika lahir, rata-rata bayi Amerika
beratnya 7-7,5 pon dan tingginya sekitar 20 inci. Pada dua bulan
terakhir, jaringan lemak berkembang dan fungsi berbagai sistem organ,
misalnya jantung dan ginjal.
Adapun pertumbuhan dan perkembangan utama janin selama tiga trimester
mulai dari periode germinal sampai fetal dapat dirinci ke dalam tiga
tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel 1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)
Pertumbuhan hingga 4 minggu 8 minggu 12 minggu
Pertumbuhan kurang dari 1/10 inci.
Awal perkembangan susunan tulang belakang, system syaraf, usus, jantung, dan paru paru.
Kantung amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
Disebut “telur” (ovum)
Panjangnya kurang dari 1 inci.
Wajah sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi yang belum sempurna.
Lengan dan kaki bergerak.
Otak mulai membentuk.
Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan ultrasound.
Disebut “embrio” Panjangnya sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1 Ons.
Dapat menggerakkan lengan, kaki, jari tangan, dan jari kaki.
Sidik jari muncul.
Dapat tersenyum, memberengut, mengisap, dan menelan.
Jenis kelamin dapat dibedakan.
Dapat kencing.
Disebut “fetus” (janin)
Tabel 2. Pertumbuhan fetal pada trimester kedua (3 bulan pertenganhan)
16 minggu 20 minggu 24 minggu
Panjangnya sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
Denyut jantung kuat.
Kulit tipis, tembus pandang.
Rambut halus (lanugo) menutup tubuh.
Kuku jari tangan dan kuku jari kaki sudah berbentuk.
Gerakan-gerakan terkoordinasi, dapat berguling di dalam cairan amniotis. Panjangnya 10-12 inci dan beratnya 0,5-1 pon.
Denyut jantung dapat didengar dengan stetoskop biasa.
Menghisap ibu jari.
Tersedak
Rambut, bulu mata, alis mata muncul. Panjangnya 11-14 inci dan beratnya 1-1,5 pon.
Kulit mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung (vernix caseosa).
Mata sudah terbuka.
Meconium berkumpul di dalam usus besar.
Mampu memegang dengan kuat.
Tabel 3. Pertumbuhan fetal pada trimester ketiga (3,5 bulan terakhir)
28 minggu 32 minggu 36-38 minggu
Panjangnya 14-17 inci dan beratnya 2,5-3 ons.
Bertambahnya lemak tubuh.
Sangat aktif.
Gerakan pernafasan yang belum sempurna muncul.
Panjangnya 16,5-18 inci dan beratnya 4-5 pon.
Memiliki periode tidur dan bangun.
Berada dalam posisi lahir.
Tulang kepala lembut dan lentur.
Zat besi disimpan di dalam hati. Panjangnya 19 inci dan beratnya 6 pon.
Kulit kurang mengkerut.
Vernix caseosa tipis.
Lanugo umumnya hilang.
Kurang aktif.
Memperoleh kekebalan dari ibu.
C. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan
Menurut Rita Eka Izzaty (2008) dalam bukunya “Perkembangan Perserta
Didik” menjelaskan ada beberapa faktor perkembangan masa prenatal yang
dapat mempengaruhi tingkah laku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor
tersebut meliputi:
1. Faktor lingkungan
a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara lain :
1) Sinar rotgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku
persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan
dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak dengan besar kecilnya
akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis penyinaran makin buruk
akibatnya.
2) Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat
mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan
bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke
50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha
pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia
kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
b. Ketergantungan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas
yang sangat menyolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil
mempunyai fetus yang paling aktif. Fetus yang aktif pada waktu
dilahirkan memiliki berat badan yang kurang serta menunjukan
masalah-masalah makan menurut penelitian Stott, 1957, 1958 (dalam Monks,
1992) menemukan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama dapat
menyebabkan gangguan sentral, missal mongolismus atau down syndrome.
Bila ketegangan psikis terjadi pada usia fetal, maka dapat terjadi
sindrom nafsu terhambat, yakni sedikit aktivitas, sedikit spontanitas,
pada umumnya terjadi suatu tingkah laku apatis.
c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh
tingkah laku sewaktu orangtua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Ada
anggapan bahwa sewaktu ibu sedang hamil, suaminya membunuh seekor ular,
maka anak yang akan dilahirkan bersisik seperti ular. Selain itu ibu
hamil sering ngidam, misalnya mengginginkan makanan yang aneh-aneh,
buah-buahan masam, bau-bauan tertentu, mual-mual bila membau keringat
atau rokok suami. Hal itu dapat diterangkan bahwa dalam diri ibu adanya
pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu.
2. Sikap Ibu
Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam
kandungan akan diteruskan sesudah anak dilahirkan. Namun hasil
penelitian Geissler di Jerman Timur dan Sears et al di Amerika (dalam
Monks,dkk., 1992) menunjukan bahwa lebih dari 90% jumlah ibu yang semula
menolak, berubah mempunyai sikap positip terhadap anak sesudah
dilahirkan. Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukan bahwa ada
perubahan sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap
positif ke negatif, dan dari sikap negatif ke positif , dan sikap yang
berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sikap menerima terhadap
anak yang dilahirkan.
D. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan
Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif
untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal.
Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya
perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat
yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang
disebabkan dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan
Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi yang menurut Kartini
Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka
serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat
menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita
penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada
waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada
pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir
mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah,
sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi
intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung
minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif
anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal
atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan
baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan
dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan
akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama
kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan sedini
mungkin dapat dicegah dan diobati.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau
pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis
kehidupan manusia dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi
terhadap rangsang-rangsang dari luar.
2. Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan
terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya.
Periode prenatal yang berlangsung selama 10 bulan lunar. Monks, dkk.
(1992) membagi periode prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2
minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3)
fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
3. Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat,
maka ibu harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara
fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Endriani, Ani. 2011. Pengertian Masa Prenatal. (Online). (http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html, diakses tanggal 20 April 2012)
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Kartono, K. (1981). Psikology Abnormal. Bandung: Penerbit Alumni.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (1998). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa
tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses
perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa
bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian
meninggal.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih
berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya
cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai
pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari
mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan
psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan
pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk
segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal
perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan
selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku sesudah
dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan masa prenatal?
2. Apa saja tahapan perkembangan janin dalam kandungan?
3. Apa saja pengaruh masa prenatal pada tingkah laku sesudah dilahirkan?
4. Bagaimana implikasi perkembangan masa prenatal pada pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud perkembangan masa prenatal.
2. Menjelaskan tahapan perkembangan janin dalam kandungan.
3. Menjelaskan bahaya-bahaya yang harus diperhatikan selama masa prenatal.
4. Menjelaskan implikasi perkembangan prenatal pada bidang pendidikan.
D. Manfaat
1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu tentang perkembangan masa prenatal.
2. Bagi guru dapat dijadikan pemahaman bahwa kepribadian siswa merupakan implikasi dari hasil perkembangan masa prenatal.
3. Bagi orang tua agar memahami serta dapat melakukan tindakan yang tepat saat menghadapi perkembangan masa prenatal.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan masukan bagi yang berkepentingan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Masa Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan
manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran
seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan
kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir. Di lihat dari segi
waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia
yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi
perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani,
2011).
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik
fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini
merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan,
banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya tetapi jelas
bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau
bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan
selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani
Endriani, 2011).
B. Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan
Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan
biologis. Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin
mulai berinteraksi terhadap rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap
rangsang dari luar telah dimulai sangat awal. Ditinjau secara biologis
kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni
bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki
(spermatozoa: tunggal, spermatozoon: jamak). Kedua sel yang telah
bersatu tersebut tumbuh dan berkembang dalam organ reproduksi wanita
(gonad). Sel telur diproduksi dalam gonad wanita (ovarium) dan sel
spermatozoa diprodiksi dalam gonad pria (tes tes) (Rita Eka Izzaty,
2008).
. Proses terjadinya pembuahan dalam dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Pembuahan sel telur
Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah ditentukan secara
alamiah. Sekali dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak
dan begerak pelan masuk kedalam rahim. Perjalanan ini memerlukan waktu 3
sampai 7 hari, dan apabila dalam perjalanan tersebut tidak terjadi
pembuahan, maka lenyaplah telur dalam rahim. Bila telur dalam perjalanan
bertemu dengan spermatozoa dan masuk melalui dinding telur, maka
terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut: sel benih melepaskan
23 bagian kecil-kecil dari dirinya yang disebut kromosom. Kromosom ayah
dan kromosom ibu lebur menjadi satu dan membentuk bakal keturunan bagi
anak. Kromosom tadi mengandung bagian yang lebih kecil lagi yang membawa
faktor-faktor keturunan yang sesungguhnya disebut gene (Rita Eka
Izzaty, 2008)
Periode prenatal berlangsung selama 280 hari atau kurang lebih 40 minggu
yang dihitung mulai dari sesudah hari pertama menstruasi terakhir.
Hurlock (1993) mengatakan bahwa orang awam menghitung kehamilan selama 9
bulan kalender. Bertentangan dengan itu, para ilmuwan menggunakan bulan
yang lamanya 28 hari (lunar) sebagai tolok ukur. Ini bertepatan dengan
periode siklus menstruasi wanita (Rita Eka Izzaty, 2008)
Urutan perkembangan dalam periode prenatal telah pasti dan tidak dapat
diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat kelamin dan
alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih pada
usia pranatal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan
merupakan hal yang sangat penting. Pertumbuhan yang teratur ini dapat
dilihat dari kenyataan bahwa semua fetus selalu dapat memutar kepalanya
lebih dahulu sebelum mereka dapat melencangkan kepalanya (Rita Eka
Izzaty, 2008)
Monks, dkk (1998) membagi periode pranatal menjadi (1) fase germinal
(waktu 3 minggu pertama), (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu
berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu 8 sampai saat dilahirkan).
Adapun masing-masing periode dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Periode Germinal
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang
berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan
meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan
melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar seminggu setelah
pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel. Pemisah sel telah
dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk.
Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode
germinal. Trophoblast ialah lapisan luar sel yang berkembang selama
periode germinal. Sel-sel ini kemudian menyediakan gizi dan dukungan
bagi embrio. Implantation adalah melekatnya zigot ke dinding kandungan,
berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan.
2. Periode Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal yang
terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode
embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel
terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika zigot mendekati dinding
rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut disebut
embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian
dalam sel ( endoderm) yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan
pernapasan, (b) lapisan luar yang terdiri dari lapisan paling luar sel (
ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm). Ectoderm akan berkembang
menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata)
dan bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan
berkembang menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan
kotoran badan, dan sistem reproduksi.
Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio
matang dan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini
meliputi ari-ari, tali pusar, dan amnion, dan lebih jelaskan dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang
terdiri dari sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya
pembuluh darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
b. Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan
yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang
menghubungkan bayi dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil
seperti udara, air, garam, makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida
serta kotoran pencernaan dari darah embrio berpindah dari ibu kepada
bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang besar tidak dapat
berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah merah dan
zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat
berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme
yang mengatur pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks
dan masih belum seluruhnya dipahami.
c. Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang
didalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya
ari-ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan
dari tubuh ibu. Pada kira-kira usia 16 minggu ginjal janin mulai
memproduksi air kencing yang merupakan sumber utama cairan amniotis
hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan dari
paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan amniotis
meningkat sepuluh kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu
kehamilan, dan dikeluarkan dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh
janin, dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang
menutup ari-ari. Cairan amniotis penting dalam menyediakan lingkungan
yang suhu dan kelembapannya terkendali, serta untuk melindungi janin
dari guncangan.
Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu
ketiga, saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang
belakang terbentuk. Pada usia kira-kira 21 hari, mata mulai kelihatan,
dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai berpisah. Selama minggu
keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat kelamin
(urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat bilik
jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu
kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah, pada saat
ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang
usus berkembang dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia 8 minggu,
janin yang sedang berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons dan
panjangnya satu inci. Proses pembentukan organ yang berlangsung selama
dua bulan pertama perkembangan prenatal disebut organogenesis.
3. Periode Fetal
Periode fetal merupakan periode perkembangan pranatal yang dimulai
dari dua bulan setelah pembuahan dan pada umumnya berlangsung sampai 7
bulan. Tiga bulan setelah pembuahan, panjang janin kira-kira 3 inci dan
beratnya kira-kira 1 ons. Janin semakin aktif menggerakan tangan dan
kakinya, membuka dan menutup mulutnya, dan menggerakkan kepalanya.
Wajah, dahi, kelopak mata, hidung, dan dagu dapat dibedakan, demikian
pula lengan bagian atas, tangan, dan tungkai, serta alat kemaluan dapat
diidentifikasi sebagai laki-laki atau perempuan. Pada akhir bulan
keempat, janin telah tumbuh hingga 5,5 inci panjangnya dan beratnya 4
ons. Pada saat ini, suatu percepatan pertumbuhan terjadi pada tubuh
bagian bawah. Refleks pranatal semakin kuat, gerakan-gerakan lengan dan
kaki dapat dirasakan untuk pertama kalinya oleh ibunya. Menurut
psikologi Islam, janin yang telah berumur 4 bulan ditiupkan ruh oleh
Allah SWT. Serta ditentukanlah semua yang berkaitan dengankehidupannya.
Pada akhir bulan kelima, panjang janin kira-kira 10-12 inci dan beratnya
0,5 pon-1 pon. Struktur kulit sudah terbentuk misalnya kuku jari kaki
dan kuku jari tangan. Janin semakin aktif, yang memperlihatkan keinginan
akan suatu posisi tertentu di dalam kandungan. Pada akhir bulan keenam,
panjang janin kira-kira 14 inci dan beratnya naik 0,5 pon-1 pon lagi.
Mata dan kelopak mata benar-benar terbentuk, suatu lapisan rambut halus
menutup kepala. Refleks menggengam muncul, dan pernafasan yang belum
beraturan terjadi. Pada akhir bulan ketujuh, panjang janin 14-17 inci
dan naik beberapa pon lagi hingga beratnya 2,5-3 pon. Selama bulan
kedelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang dan naik lebih
berat lagi kira-kira 4 pon. Ketika lahir, rata-rata bayi Amerika
beratnya 7-7,5 pon dan tingginya sekitar 20 inci. Pada dua bulan
terakhir, jaringan lemak berkembang dan fungsi berbagai sistem organ,
misalnya jantung dan ginjal.
Adapun pertumbuhan dan perkembangan utama janin selama tiga trimester
mulai dari periode germinal sampai fetal dapat dirinci ke dalam tiga
tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel 1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)
Pertumbuhan hingga 4 minggu 8 minggu 12 minggu
Pertumbuhan kurang dari 1/10 inci.
Awal perkembangan susunan tulang belakang, system syaraf, usus, jantung, dan paru paru.
Kantung amniotis membungkus lapisan dasar seluruh tubuh.
Disebut “telur” (ovum)
Panjangnya kurang dari 1 inci.
Wajah sudah berbentuk dengan mata, telinga, mulut, dan pucuk gigi yang belum sempurna.
Lengan dan kaki bergerak.
Otak mulai membentuk.
Denyut jantung janin dapat dideteksi dengan ultrasound.
Disebut “embrio” Panjangnya sekitar 3 inci dan beratnya sekitar 1 Ons.
Dapat menggerakkan lengan, kaki, jari tangan, dan jari kaki.
Sidik jari muncul.
Dapat tersenyum, memberengut, mengisap, dan menelan.
Jenis kelamin dapat dibedakan.
Dapat kencing.
Disebut “fetus” (janin)
Tabel 2. Pertumbuhan fetal pada trimester kedua (3 bulan pertenganhan)
16 minggu 20 minggu 24 minggu
Panjangnya sekitar 5,5 inci dan beratnya 4 ons.
Denyut jantung kuat.
Kulit tipis, tembus pandang.
Rambut halus (lanugo) menutup tubuh.
Kuku jari tangan dan kuku jari kaki sudah berbentuk.
Gerakan-gerakan terkoordinasi, dapat berguling di dalam cairan amniotis. Panjangnya 10-12 inci dan beratnya 0,5-1 pon.
Denyut jantung dapat didengar dengan stetoskop biasa.
Menghisap ibu jari.
Tersedak
Rambut, bulu mata, alis mata muncul. Panjangnya 11-14 inci dan beratnya 1-1,5 pon.
Kulit mengkerut dan tertutup dengan lapisan pelindung (vernix caseosa).
Mata sudah terbuka.
Meconium berkumpul di dalam usus besar.
Mampu memegang dengan kuat.
Tabel 3. Pertumbuhan fetal pada trimester ketiga (3,5 bulan terakhir)
28 minggu 32 minggu 36-38 minggu
Panjangnya 14-17 inci dan beratnya 2,5-3 ons.
Bertambahnya lemak tubuh.
Sangat aktif.
Gerakan pernafasan yang belum sempurna muncul.
Panjangnya 16,5-18 inci dan beratnya 4-5 pon.
Memiliki periode tidur dan bangun.
Berada dalam posisi lahir.
Tulang kepala lembut dan lentur.
Zat besi disimpan di dalam hati. Panjangnya 19 inci dan beratnya 6 pon.
Kulit kurang mengkerut.
Vernix caseosa tipis.
Lanugo umumnya hilang.
Kurang aktif.
Memperoleh kekebalan dari ibu.
C. Pengaruh Prenatal pada Tingkah Laku Sesudah Dilahirkan
Menurut Rita Eka Izzaty (2008) dalam bukunya “Perkembangan Perserta
Didik” menjelaskan ada beberapa faktor perkembangan masa prenatal yang
dapat mempengaruhi tingkah laku anak pasca kelahiran. Beberapa faktor
tersebut meliputi:
1. Faktor lingkungan
a. Faktor ekstern yang diperkirakan mempengaruhi tingkah laku pos-natal antara lain :
1) Sinar rotgen dapat mempengaruhi tingkah laku motorik, gerak bebas,
pembuangan, aktivitas, belajar diskriminatif dan tingkah laku
persetubuhan. Akibat penyinaran memiliki hubungan dengan usia kehamilan
dan banyak sedikitnya penyinaran pada satu pihak dengan besar kecilnya
akibat yang ditimbulkan, makin banyak dosis penyinaran makin buruk
akibatnya.
2) Pemakaian obat-obat penenang seperti softenon atau thalidomid dapat
mengakibatkan cacat berat. Penelitian antara tahun 1959-1962 menemukan
bahwa cacat yang disebabkan thalidomid terjadi antara hari ke 34 dan ke
50, jadi antara minggu kelima dan ketujuh usia kehamilan. Usaha-usaha
pengguguran kandungan dengan menggunakan obat-obatan yang lain pada usia
kehamilan awal dapat menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
b. Ketergantungan emosional dapat berpengaruh pada kenaikan aktivitas
yang sangat menyolok pada fetus. Penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil
mempunyai fetus yang paling aktif. Fetus yang aktif pada waktu
dilahirkan memiliki berat badan yang kurang serta menunjukan
masalah-masalah makan menurut penelitian Stott, 1957, 1958 (dalam Monks,
1992) menemukan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan pertama dapat
menyebabkan gangguan sentral, missal mongolismus atau down syndrome.
Bila ketegangan psikis terjadi pada usia fetal, maka dapat terjadi
sindrom nafsu terhambat, yakni sedikit aktivitas, sedikit spontanitas,
pada umumnya terjadi suatu tingkah laku apatis.
c. Takhayul di Indonesia menjadi masalah, terutama mengenai pengaruh
tingkah laku sewaktu orangtua terhadap bayi yang akan dilahirkan. Ada
anggapan bahwa sewaktu ibu sedang hamil, suaminya membunuh seekor ular,
maka anak yang akan dilahirkan bersisik seperti ular. Selain itu ibu
hamil sering ngidam, misalnya mengginginkan makanan yang aneh-aneh,
buah-buahan masam, bau-bauan tertentu, mual-mual bila membau keringat
atau rokok suami. Hal itu dapat diterangkan bahwa dalam diri ibu adanya
pengaruh keadaan hormonal terhadap psikis ibu.
2. Sikap Ibu
Ada anggapan bahwa sikap menolak dari pihak ibu terhadap janin dalam
kandungan akan diteruskan sesudah anak dilahirkan. Namun hasil
penelitian Geissler di Jerman Timur dan Sears et al di Amerika (dalam
Monks,dkk., 1992) menunjukan bahwa lebih dari 90% jumlah ibu yang semula
menolak, berubah mempunyai sikap positip terhadap anak sesudah
dilahirkan. Geissler dalam penelitian longitudinal menunjukan bahwa ada
perubahan sikap ibu terhadap anak yang dikandungnya, yakni dari sikap
positif ke negatif, dan dari sikap negatif ke positif , dan sikap yang
berubah-ubah itu akhirnya menjadi positif, yaitu sikap menerima terhadap
anak yang dilahirkan.
D. Implikasi Perkembangan Masa Prenatal pada Pendidikan
Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif
untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal.
Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya
perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat
yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang
disebabkan dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan
Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi yang menurut Kartini
Kartono (1981) antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka
serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat
menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita
penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada
waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada
pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir
mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah,
sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi
intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung
minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif
anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal
atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan
baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan
dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan
akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama
kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan sedini
mungkin dapat dicegah dan diobati.
BAB III
KESIMPULAN
1. Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau
pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis
kehidupan manusia dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi
terhadap rangsang-rangsang dari luar.
2. Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan
terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya.
Periode prenatal yang berlangsung selama 10 bulan lunar. Monks, dkk.
(1992) membagi periode prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2
minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3)
fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
3. Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat,
maka ibu harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara
fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Endriani, Ani. 2011. Pengertian Masa Prenatal. (Online). (http://aniendriani.blogspot.com/2011/02/pengertian-masa-prenatal.html, diakses tanggal 20 April 2012)
Izzaty, Rita Eka, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Kartono, K. (1981). Psikology Abnormal. Bandung: Penerbit Alumni.
Monks, F.J., Knoers, A.M.P., dan Haditono, S.R. (1998). Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Minggu, 13 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar